Showing posts with label Beton. Show all posts
Showing posts with label Beton. Show all posts

Tuesday 27 August 2013

Sekilas Tentang Mutu Beton

Mutu Beton menyatakan kekuatan tekan luas bidang permukaan.


Mutu Beton fc'
Beton dengan mufu fc' 25 menyatakan kekuatan tekan minimum adalah 25 MPa pada umur beton 28 hari, dengan menggunakan silinder beton diameter 15 cm, tinggi 30 cm. Mengacu pada standar SNI 03-2847-2002 yang merujuk pada ACI (American Concrete Institute). 1 MPa = 10 kg/cm2.

Mutu Beton Karakteristik
Beton dengan mutu K-250 menyatakan kekuatan tekan karakteristik minimum adalah 250 kg/cm2 pada umur beton 28 hari, dengan menggunakan kubus beton ukuran 15x15x15 cm. Mengacu pada PBI 71 yang merujuk pada standar eropa lama.

kekuatan tekan karakteristik ialah kekuatan tekan, dimana dari sejumlah besar hasil-hasil pemeriksaan benda uji, kemungkinan adanya kekuatan tekan yang kurang dari itu terbatas sampai 5% saja. Yang diartikan dengan kekuatan tekan beton senantiasa ialah kekuatan tekan yang diperoleh dari pemeriksaan benda uji kubus yang bersisi 15 (+0,06) cm pada umur 28 hari.
Sedangkan fc’ adalah kuat tekan beton yang disyaratkan (dalam Mpa), didapat berdasarkan pada hasil pengujian benda uji silinder berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Penentuan nilai fc’ boleh juga didasarkan pada hasil pengujian pada nilai fck yang didapat dari hasil uji tekan benda uji kubus bersisi 150 mm. Dalam hal ini fc’ didapat dari perhitungan konversi berikut ini. Fc’=(0,76+0,2 log fck/15) fck, dimana fck adalah kuat tekan beton (dalam MPa), didapat dari benda uji kubus bersisi 150 mm. Atau perbandingan kedua benda uji ini, untuk kebutuhan praktis bisa diambil  berkisar 0,83.


Perbandingan fc' dan K
Dengan perbandingan kuat tekan benda uji :
Kubus 15x15x15 cm    = 1,00
Kubus 20x20x20 cm    = 0,95
Silinder 15x30 cm        = 0,83

Contoh :
Mutu beton fc' 25 MPa (benda uji silinder), mutu beton K berapa?
Apabila benda uji kubus 15x15x15 cm
Kuat tekan = 250 kg/cm2 : 0,83 = 301,20 kg/cm2 ~ K-300


Adukan Beton dan Mortar berdasarkan analisa BOW
1m³ adukan mortar 1 : 7 dibutuhkan bahan:
Semen       = 1 * 0.760 = 0.760 m³ * 1250 = 950 Kg = 19 Sak
Pasir          = 7 * 0.675 = 4.725 m³

Langkah langkah Slump test



Test Slump dilakukan untuk mengetahui mutu beton yang digunakan apakah sesuai dengan perencanaan. Slump Test dilakukan pada saat sebelum pengecoran berlangsung. Hasil dari slump test akan diambil sampelnya untuk diuji kembali di labolatorium.Test slump tidak menggunakan kubus akan tetapi menggunakan alat yang berbentuk tabung yang pada dasarnya sama dan biasanya disebut uji silinder. Tabung tersebut berukuran 15 x 30 x 15 cm dan batang pengocok dari besi tulangan 16 dengan panjang 50 cm.

Slump test dapat dilakukan dengan cara :

a.Siapkan tabung kerucut yang berukuran diameter bawah 30 cm, tinggi 30 cm, dan diameter atas 10 cm.
b.Siapkan pula batang pengaduk, biasanya terbuat dari besi bulat dengan panjang ± 50 cm.
c.Simpan kerucut dimana bagian atas berdiameter 10 cm.
d.Ambil beton dan masukan ke dalam kerucut hingga penuh dengan tiga kali tahapan pengisian.
e.Setiap tahapan pemasukan beton tusuk-tusuklah dengan menggunakan tongkat sebanyak 25-30 kali.
f.Buka kerucut dengan perlahan.
g.Simpanlah kerucut pada samping beton yang akan diuji.
h.Ukur penurunan beton yang terjadi setelah kerucut dibuka, dengan cara menyimpan tongkt di atas kerucut dan ukur kedalaman beton tersebut dari tongkat dengan meteran.
i.Toleransi dari kekentalan beton yang diinginkan untuk test ini yaitu ± 2 cm. Ketentuan pada proyek ini kekentalan beton yang ditetapkan adalah 12 cm.
j.Jika test benar maka beton dapat digunakan.