Tuesday, 27 August 2013

Mengenal Jenis - Jenis Agregat

Jenis Agregat berdasarkan proses pengolahannya :

• Agregat Alam
– Agregat yang dapat dipergunakan sebagaimana bentuknya di alam atau dengan sedikit proses pengolahan. Agregat ini terbentuk melalui proses erosi dan degradasi. Bentuk partikel dari agregat alam ditentukan proses pembentukannya.
• Agregat melalui proses pengolahan
– Digununggunung atau dibukitbukit, dan sungaisungai sering ditemui agregat yang masih berbentuk batu gunung, dan ukuran yang besarbesar sehingga diperlukan proses pengolahan terlebih dahulu sebelum dapat digunakan sebagai agregat konstruksi jalan.
• Agregat Buatan
– Agregat yang merupakan mineral filler/pengisi (partikel dengan ukuran
< 0,075 mm), diperoleh dari hasil sampingan pabrikpabrik semen atau
mesin pemecah batu.

Pembagian Agregat Berdasarkan Ukuran Butiran Menurut The Asphalt Institut, (1993),
dalam Manual Series No. 2 (MS2), :
• Agregat Kasar, adalah agregat dengan ukuran butiran lebih besar dari saringan No. 8 (2,36 mm)
• Agregat Halus, adalah agregat dengan ukuran butiran lebih halus dari saringan No.8 (2,36 mm).
• Bahan Pengisi (filler), adalah bagian dari agregat halus yang minimum 75% lolos saringan no. 30 (0,06 mm)

Pembagian Agregat Berdasarkan Ukuran Butiran Menurut Sedangkan Bina Marga, (2002),
• Agregat Kasar, adalah agregat dengan ukuran butiran lebih besar dari saringan No. 4 (4,75 mm)
• Agregat Halus, adalah agregat dengan ukuran butiran lebih halus dari saringan No.4 (4,75 mm).
• Bahan Pengisi (filler), adalah bagian dari agregat halus yang minimum 75% lolos saringan no. 200 (0,075 mm)

Gradasi Agregat
Gradasi agregat adalah susunan dari beberapa ukuran butiran agregat yang membentuk suatu campuran agregat yang terdiri dari beberapa fraksi agregat. Gradasi yang baik yaitu campuran agregat dengan ukuran butiran yang terdistribusi merata dalam rentang ukuran butiran.
• Agregat bergradasi baik disebut juga dengan agergat bergradasi rapat.
• Agregat bergardasi baik dapat dikelompokkan menjadi :
• Agregat bergradasi kasar, adalah agregat bergradasi baik yang didominasi oleh agregat ukuran butiran kasar
• Agregat bergradasi halus, adalah agregat bergradasi baik yang dinominasi oleh agregat ukuran butiran halus.
.
Gradasi agregat halus dapat dibedakan menjadi tiga, yang menerus, seragam dan sela. Untuk mendapatkan campuran beton yang baik kadang- kadang harus mencampur beberapa jenis agregat. Untuk itu pengujian agregat dalam pembuatan campuran beton itu penting. Dalam pekerjaan beton banyak dipakai pekerjaan adalah agregat normal dengan gradasi yang harus standar, dengan modulus halus butir 1.5 sampai 3.8 (SII.0052) namun untuk keperluan yang khusus sering dipakai agregat ringan ataupun berat.
Gradasi agregat halus juga sangat mempengaruhi pada kemudahan pengerjaan beton. SK SNI -15 -1990 -03 (yang mengadopsi peraturan British Standart) kekerasan pasir dapat dibagi menjadi empat kelompok menurut gradasinya, yaitu pasir halus, agak halus, agak kasar, dan kasar.
Gradasi agregat halus yang baik untuk beton adalah agregat dengan variasi yang tidak lebih dari 0,2. Bagian yang lolos dari suatu ayakan tidak boleh lebih dari 45%dari yang tertahan pada ayakan berikutnya.
Gradasi yang baik dan teratur (contionus) dari agregat halus besar kemungkinan akan menghasilkan beton yang mempunyai kekuatan tinggi dibandingkan dengan agregat yang bergradasi gap atau seragam. Gradasi yang baik adalah gradasi yang memenuhi syarat zona tertentu dan agregat halus tidak boleh mengandung bagian yang lolos pada satu set ayakan lebih besar dari 45% dan tertanam pada ayakan berikutnya.
Kebersihan agregat juga akan sangat mempengaruhi dari mutu beton yang akan dibuat terutama dari zat – zat yang dapat merusak baik pada saat beton muda maupun beton yang sudah mengeras.

Related Posts:

  • Sekilas Tentang Mutu Beton Mutu Beton menyatakan kekuatan tekan luas bidang permukaan. Mutu Beton fc' Beton dengan mufu fc' 25 menyatakan kekuatan tekan minimum adalah 25 MPa pada umur beton 28 hari, dengan menggunakan silinder beton diameter 1… Read More
  • Mengenal jenis-jenis beton Beton adalah hasil pencampuran semen portland, air, dan agregat. Kadang-kadang juga ditambah bahan tambahan yang sangat bervariasi mulai dari bahan kimia tambahan, serat, sampai bahan buangan non kimia dengan perband… Read More
  • Langkah langkah Slump test Test Slump dilakukan untuk mengetahui mutu beton yang digunakan apakah sesuai dengan perencanaan. Slump Test dilakukan pada saat sebelum pengecoran berlangsung. Hasil dari slump test akan diambil sampelnya untuk diuj… Read More
  • Syarat air yang digunakan untuk mendapatkan beton yang berkualitas   Kualitas air sangat mempengaruhi kekuatan beton. Kualitas air erat kaitannya dengan bahan-bahan yang terkandung dalam air tersebut. Air diusahakan agar tidak membuat rongga pada beton, tidak membuat retak pad… Read More
  • Tips Perawatan betonMenjaga kelembaban beton, lekatan antara pasta semen dan agregat akan menjadi sangat bagus sehingga hal ini menjadikan beton anda berkwalitas baik, kuat dan tahan lama. Sebaliknya penguapan air paska pengecoran beton me… Read More

0 komentar:

Post a Comment