Jenis Agregat berdasarkan proses pengolahannya :
• Agregat Alam
–
 Agregat yang dapat dipergunakan sebagaimana bentuknya di alam atau 
dengan sedikit proses pengolahan. Agregat ini terbentuk melalui proses 
erosi dan degradasi. Bentuk partikel dari agregat alam ditentukan proses
 pembentukannya.
• Agregat melalui proses pengolahan
– Digunung‐gunung atau dibukit‐bukit, dan sungai‐sungai
 sering ditemui agregat yang masih berbentuk batu gunung, dan ukuran 
yang besarbesar sehingga diperlukan proses pengolahan terlebih dahulu 
sebelum dapat digunakan sebagai agregat konstruksi jalan.
• Agregat Buatan
– Agregat yang merupakan mineral filler/pengisi (partikel dengan ukuran
< 0,075 mm), diperoleh dari hasil sampingan pabrik‐pabrik semen atau
mesin pemecah batu.
Pembagian Agregat Berdasarkan Ukuran Butiran Menurut The Asphalt Institut, (1993),
dalam Manual Series No. 2 (MS‐2), :
• Agregat Kasar, adalah agregat dengan ukuran butiran lebih besar dari saringan No. 8 (2,36 mm)
• Agregat Halus, adalah agregat dengan ukuran butiran lebih halus dari saringan No.8 (2,36 mm).
• Bahan Pengisi (filler), adalah bagian dari agregat halus yang minimum 75% lolos saringan no. 30 (0,06 mm)
Pembagian Agregat Berdasarkan Ukuran Butiran Menurut Sedangkan Bina Marga, (2002),
• Agregat Kasar, adalah agregat dengan ukuran butiran lebih besar dari saringan No. 4 (4,75 mm)
• Agregat Halus, adalah agregat dengan ukuran butiran lebih halus dari saringan No.4 (4,75 mm).
• Bahan Pengisi (filler), adalah bagian dari agregat halus yang minimum 75% lolos saringan no. 200 (0,075 mm)
Gradasi Agregat
Gradasi
 agregat adalah susunan dari beberapa ukuran butiran agregat yang 
membentuk suatu campuran agregat yang terdiri dari beberapa fraksi 
agregat. Gradasi yang baik yaitu campuran agregat dengan ukuran butiran 
yang terdistribusi merata dalam rentang ukuran butiran.
• Agregat bergradasi baik disebut juga dengan agergat bergradasi rapat.
• Agregat bergardasi baik dapat dikelompokkan menjadi :
• Agregat bergradasi kasar, adalah agregat bergradasi baik yang didominasi oleh agregat ukuran butiran kasar
• Agregat bergradasi halus, adalah agregat bergradasi baik yang dinominasi oleh agregat ukuran butiran halus.
.
Gradasi
 agregat halus dapat dibedakan menjadi tiga, yang menerus, seragam dan 
sela. Untuk mendapatkan campuran beton yang baik kadang- kadang harus 
mencampur beberapa jenis agregat. Untuk itu pengujian agregat dalam 
pembuatan campuran beton itu penting. Dalam pekerjaan beton banyak 
dipakai pekerjaan adalah agregat normal dengan gradasi yang harus 
standar, dengan modulus halus butir 1.5 sampai 3.8 (SII.0052) namun 
untuk keperluan yang khusus sering dipakai agregat ringan ataupun berat.
 
Gradasi
 agregat halus juga sangat mempengaruhi pada kemudahan pengerjaan beton.
 SK SNI -15 -1990 -03 (yang mengadopsi peraturan British Standart) 
kekerasan pasir dapat dibagi menjadi empat kelompok menurut gradasinya, 
yaitu pasir halus, agak halus, agak kasar, dan kasar.
Gradasi
 agregat halus yang baik untuk beton adalah agregat dengan variasi yang 
tidak lebih dari 0,2. Bagian yang lolos dari suatu ayakan tidak boleh 
lebih dari 45%dari yang tertahan pada ayakan berikutnya.
Gradasi
 yang baik dan teratur (contionus) dari agregat halus besar kemungkinan 
akan menghasilkan beton yang mempunyai kekuatan tinggi dibandingkan 
dengan agregat yang bergradasi gap atau seragam. Gradasi yang baik 
adalah gradasi yang memenuhi syarat zona tertentu dan agregat halus 
tidak boleh mengandung bagian yang lolos pada satu set ayakan lebih 
besar dari 45% dan tertanam pada ayakan berikutnya.
Kebersihan
 agregat juga akan sangat mempengaruhi dari mutu beton yang akan dibuat 
terutama dari zat – zat yang dapat merusak baik pada saat beton muda 
maupun beton yang sudah mengeras.
 

 
 





 
 
 
 
 
 
 
 
 
0 komentar:
Post a Comment