Showing posts with label Beton. Show all posts
Showing posts with label Beton. Show all posts

Wednesday, 6 April 2016

Mengenal Beton dalam Konstruksi


konstruksibeton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi aggregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton semen Portland, yang terdiri dari agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir), semen dan air.

Ada bermacam-macam jenis beton antara lain :

1. Beton siklop
Beton jenis ini sama dengan beton normal biasa , perbedaannya ialah pada beton ini digunakan ukuran agregat yang relative besar2.beton ini digunakan pada pembuatan bendungan, pangkal jembatan,dan sebagainnya.ukuran agregat kasar dapat sampai 20 cm,namun proporsi agregat yang lebih besar dari biasanya ini sebaiknya tidak lebih dari 20 persen dari agregat seluruhnya.

2. Beton Ringan
Beton jenis ini sama dengan beton biasa perbedaannya hanya agregat kasarnya diganti dengan agregat ringan. Selain itu dapat pula dengan beton biasa yang diberi bahan tambah yang mampu membentuk gelembung udara waktu pengadukanbeton berlangsung.beton semacam ini mempunyai banyk pori sehingga berat jenisnya lebih rendah daripada beton biasa.

3. Beton non pasir
Beton jenis ini dibuat tanpa pasir , jadi hanya air,semen, dan kerikil saja.karena tanpa pasir maka rongga rongga kerikil tidak terisi. Sehingga beton berongga dan berat jenisnya lebih rendah daripada beton biasa. Selain itu Karena tanpa pasir maka tidak dibutuhkan pasta2 untuk menyelimuti butir2 pasir sehingga kebtuhan semen relative lebih sedikit.

4. Beton hampa
Seperti yang telah diketahui bahwa kira2 separuh air yag dicampurkan saja yang bereaksi dengan semen,adapun separuh sisanya digunakan untuk mengencerkan adukan.beton jenis ini diaduk dan dituang serta dipadatkan sebagaimana beton biasa,namun setelah beton tercetak padat kemudian air sisa reaksi disedot dengan cara khusus. Seperti cara vakum. Dengan demikian air yang tertinggal hanya air yang digunakan untuk reaksi dengan semen,sehingga beton yang diperoleh sangat kuat.

5. Beton bertulang
Beton biasa sangat lemah dengan gaya tarik, namun sangat kuat dengan gaya tekan, batang baja dapat dimasukkan pada bagian beton yang tertarik untuk membantu beton. Beto yang dimasuki batang baja pada bagian tariknya ini disebut beton bertulang.

6. Beton prategang
Jenis beton ini sama dengan beton bertulang, perbedaannya adalah batangnya baja yang dimasukkan ke dalam beton ditegangkan dahulu . batang baja ini tetap mempunyai tegangan sampai beton yang dituang mengeras.bagian balok beton ini walaupun menahan lenturan tidak akan terjadi retak.

7. Beton pracetak
Beton biasa dicetak /dituang di tempat.namun dapat pula dicetak di tempat lain,fungsinya di cetak di tempat lain agar memperoleh mutu yang lebih baik.selain itu dipakai jika tempat pembuatan beton sangat terbatas.sehingga sulit menyediakan tempat percetakanperawatan betonnya.

8. Beton massa
Beton yang dituang dalam volume besar yaitu perbandingan antara volume dan permukaannya besar. Bila dimensinya lebih besar dari 60 sm. Pondasi besar,pilar, bendungan. Harus diperhatikan perbedaan temeratur.

9. Fero semen
Suatu bahan gabungan yang diperoleh dengan cara memberikan ortar semen suatu tulangan yang berupa suatu anyaman kawat baja.

10. Beton serat
Beton komposit yang terdiri dari beton biasa dan bahan lain yang berupa serat. Serat berupa batang2 5 sd 500mm,panjang 25-100mm.serat asbatos,tumbuh2an , serat plastic, kawat baja.

11. Lain-Lain
Beton mutu tinggi,polimer beton,beton modifikasi blok,polimer impregnated concrete,beton kinerja tinggi, dll.

Sekian dulu materi mengenai Jenis dan Macam Beton semoga bermanfaat untuk anda.

Sumber refrensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Beton

Tips mengecor di dalam air

Apakah Anda ingin tahu cara mengecor di dalam air yang benar? Salah satu langkah terpenting yang harus dikerjakan untuk membuat pondasi yaitu pengecoran. Pada dasarnya, mengecor dilakukan dengan menuangkan adukan beton ke bidang cor yang telah ditentukan. Masalah muncul ketika bidang cor tersebut berada di dalam air sehingga dibutuhkan teknik tersendiri dalam pembuatannya.
Solusi yang paling tepat untuk membuat adukan cor beton pada kasus ini yaitu Anda bisa menambahkan semen portland sekitar 10 persen untuk mengantisipasi terjadinya kehilangan kesetaraan komposisi akibat bahan-bahannya yang terlarut dengan air. Selanjutnya untuk proses penuangan cor, Anda bisa menggunakan alat bantu guna mempermudah aplikasinya seperti karung, bak khusus, tremi, katup hydro, dan beton pra-susun. Nah, di bawah ini merupakan penjelasan lengkap dari metode-metode tersebut!
cara-mengecor-dalam-air.jpg
1. Pengecoran Menggunakan Karung
Proses penerapan cor memakai karung dilakukan dengan menuangkan adukan beton ke dalam beberapa karung. Setelah itu, karung-karung tersebut dimasukkan ke dalam air dan disusun sedemikian rupa. Biasanya susunan karung-karung ini juga dipantek satu dengan yang lainnya untuk menghasilkan konstruksi yang padat dan masif. Meski relatif mudah dikerjakan, sayangnya biaya yang harus dikeluarkan untuk teknik ini lumayan besar terutama untuk menyewa tenaga penyelamnya.
2. Pengecoran Memakai Bak Khusus
Disebut bak khusus karena bak ini sudah dirancang secara khusus untuk membantu mempermudah pengecoran di dalam air. Prinsip kerjanya yaitu ketika adukan beton dimasukkan ke dalam bak, selanjutnya adukan tersebut akan keluar melalui pintu output yang terbuka secara otomatis. Kemudian bak khusus ini bisa diangkat ke atas secara perlahan-lahan supaya adukan beton mengalir lancar tepat ke arah bidang cor.
3. Pengecoran dengan Pipa Tremi
Mayoritas pekerja bangunan menuangkan cor ke dalam air menggunakan pipa tremi karena dinilai lebih efektif dan efisien. Untuk pengerjaannya, mulailah dengan mengisikan adukan beton ke dalam pipa tremi hingga cukup penuh. Selanjutnya pipa tremi ini diangkat perlahan agar campuran betonnya mengalir keluar melalui lubang pipa yang satunya lagi. Jadi agar hasil pengecorannya sempurna, pastikan ujung pipa bagian bawah tersebut selalu terbenam di dalam campuran beton yang sedang dituangkan.
4. Pengecoran Menggunakan Katup Hydro
Wujud katup hydro yang dipakai pada proses ini yaitu terdiri atas pipa nylon berdiameter 600 mm dan bersifat fleksibel untuk menuangkan adukan beton. Bagian bawah katup hydro ini biasanya dilengkapi dengan pelindung kaku yang berbentuk silinder. Pada dasarnya, prinsip kerja alat katup hydro ini mirip seperti tremi yakni mengalirkan campuran beton ke bidang cor yang dikehendaki.
5. Pengecoran Memakai Beton Pra-Susun
Proses penuangan cor memakai beton pra-susun diawali dengan menyusun agregat kasar terlebih dahulu. Berikutnya lakukan pekerjaan grouting/grout colodial. Kemudian grout ini dicampurkan dengan pasir, semen, dan air secukupnya. Beberapa ada pula yang menambahkan zat aditif misalnya plastisizer pada alat pengaduk khusus.
6. Pengecoran dengan Pemompaan
Pelaksanaan metode ini sangat menguntungkan arabika proses pengecorannya menggunakan campuran beton yang bersifat sedang dengan ukuran agregat yang kurang dari 40 mm. Anda bisa memanfaatkan zat aditif yang mampu meningkatkan daya keplastisan dari campuran beton tersebut. Kelebihan dari teknik pengecoran dengan pemompaan ini antara lain dapat menghemat rencana anggaran biaya (RAB) proyek, kebutuhan tenaga kerjanya sedikit, hasilnya berbanding lurus dengan persiapan awal, dan tingkat produktifitas pekerjaannya pun gampang dinaikkan dengan memperbesar kapasitas pompa dan meningkatkan kualitas hasilnya.

Friday, 1 April 2016

Perbandingan Beton konvensionan, readymix, minimix dan Beton instan


Pada umumnya pada saat kita berencana membangun rumah 2 lantai atau ingin menambah bagian bangunan di dalam rumah yang memerlukan beton, kita akan menggunakan adukan beton  konvesional atau redymix concrete atau minimix

 Adukan beton konvesional 
  • Perlu membeli semen, batu pecah, pasir secara terpisah
  • Kwalitas dari masing-masing material tidak bisa dijamin sepenuhnya
  • Kwalitas beton sangat tergantung kinerja tukang
  • Jumlah tenaga kerja disesuaikan dengan proses pembutan beton mulai dari pencampuran material
  • Memerlukan tempat yang luas untuk menumpuk masing- masing material
  •  Proses muat material dari tempat penumpukan ke molen memerlukan waktu tersendiri
  • Ketepatan dalam komposisi pencampuran sepenuhnya ditentukan oleh tukang
  • Lokasi kerja tidak bersih
  • Banyak material yang terbuang
Beton readymix concrete
  • Kwalitas beton dijamin oleh pemasok
  •  Volume beton minimal tidak kurang dari 4 m3
  • Akses masuk menuju proyek harus bisa dilalui dengan aman oleh truck mixer
  • Jarak dari posisi truck mixer ke bagian bangunan yang dicor harus dekat atau harus menggunakan concrete pump jika jauh 
Beton readymix concrete ukuran kecil /Minimix
  • Kwalitas beton dijamin oleh pemasok
  • Volume beton minimal tidak kurang dari 2.5 m3
  • Akses masuk menuju proyek harus bisa dilalui dengan aman oleh truck mixer Minimix
  • Jarak dari posisi truck mixer ke bagian bangunan yang dicor harus dekat atau harus menggunakan concrete pump jika jauh 
Dari beberapa kendala jika kita menggunakan ke tiga hal tersebut diatas, maka sangat tepat jika menggunakan Beton Instan jika persyaratan yang diperlukan sebagai berikut :
  • Mutu beton terjamin
  • Volume beton yang dibutuhkan sedikit
  • Lokasi bangunan sempit
  • Akses ke lokasi pengecoran kecil atau berliku
  • Mudah menghitung kebutuhan beton yang diperlukan ( 1 m 3 = 43 zak )
  • Mudah dalam pemesanan ( sudah tercampur semua material dengan komposisi yang tepat dan konsisten )
  • Bisa memberikan saran teknis jika diminta

Tuesday, 29 March 2016

Beton Instan type 5

Pengaruh Air Laut terhadap Beton
Beton yang digunakan untuk material struktur bangunan dituntut memiliki sifat yang kuat dalam menahan beban atau gaya-gaya bekerja. Selain itu, beton juga harus memiliki durabilitas tinggi agar beton tidak cepat rusak dan dapat bekerja sebagai struktur untuk jangka waktu lama.
Durabilitas suatu beton dapat berkurang, menurut Murdock (1991), antara lain disebabkan akibat polusi atmosfir di kota besar, akibat serangan air laut, serangan sulfat, erosi gerakan air, atau terbentuknya retak rambut. Karena itu,terhadap bangunan-bangunan yang menggunakan struktur beton bertulang yang berada di lingkungan air laut perlu mendapat perhatian khusus. Seperti pada dermaga struktur beton bertulang yang telah lama dibangun, pada bagian pondasi yang terkena pasang-surut air laut, warna betonnya berubah menjadi putih. Hal ini menunjukkan telah terjadi kerusakan pada beton akibat pengaruh air laut. Menurut Neville (1981) kerusakan beton di air laut disebabkan khlorida yang terkandung di air laut, yaitu NaCl dan MgCI. Senyawa ini bila bertemu senyawa semen menyebabkan gypsum dan kalsium sulphoaluminat (effnngite) dalam semen mudah larut.br
 

Berkurangnya kemampuan durabilitas beton, menyebabkan serviceability beton menurun dalam fungsinya sebagai struktur bangunan yang berdampak umur layanan beton tidak dapat mencapai umur sesuai yang direncanakan. Untuk menjaga perilaku durabilitas beton selama masa layanan, dilakukan penelitian untuk memperoleh solusi beton yang berada di lingkungan yang agresif merusak matriks beton.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan durabilitas beton, yaitu:

1. mencegah kontak langsung terhadap pengaruh agresif, dengan memberi lapisan pelindung,
2. menempatkan logam lain sebagai pelindung katoda yang berfungsi sebagai anoda yang memakan karat,
3. memperbaiki mutu beton, dengan memberi bahan tambahan pada campuran beton, dapat berupa bahan tambahan mineral, pozzolan atau bahan tambahan hasil dari suatu senyawa kimia.

Mutu beton dapat diprbaiki salah satunya dengan cara memberi bahan tambahan lateks emulsion pada campuran beton. Lateks emulsion atau dikenal sebagai styrene bufadiene adalah lateks hasil dispersi dari partikel-partikel polymer organik dalam air. Bahan lateks emulsion berupa cairan seperti susu dan umumnya berwarna putih, merupakan hasil proses dari karet sintetis dalam bentuk cair. Menurut Walters (1987), lateks emulsion mempunyai butiran 0,05-5 micron atau 50-5000 nanometer, jauh lebih kecil dari butiran semen. Butiran tersebut mampu mengisi pori-pori semen dan menyatu dengan semen sehingga dapat menekan rongga-rongga udara. Umumnya lateks emulsion digunakan sebagai lapisan perbaikan dek area parkir, lapisan perbaikan dek jembatan, bahan pengisi atau sebagai bahan tambalan pada perbaikan mortar.

Menurut Kuhlmann (1987), lateks emulsion sebagai bahan tambahan sangat cocok bila digunakan bersama semen portland, sehingga mudah dicampur saat pembuatan beton, dapat dikeriakan dengan baik pada rasio air semen yang rendah, tidak memerlukan curing yang lama, beton menjadi tidak rapuh karena modulus elastisitasnya lebih rendah dibanding beton normal.

Semen Portland type V merupakan semen dengan kemampuan High Sulfat Resistance dapat memperbaiki mutu beton. Semen type ini mengandung bahan yang tahan terhadap sulfat dengan kadar tinggi sehingga dapat meningkatkan durabilitas beton.

Kegunaan semen type V untuk bangunan - bangunan seperti
-         Dermaga
-         Jetty
-         Pembangkit listrik tenaga nuklir
-         Instalasi pengolahan limbah pabrik
-         Bangunan yang terendam dalam air laut

Untuk mengantisipasi kebutuhan proyek dimana diperlukan beton type V yang  terletak di area yang sulit dijangkau readymix ocncrete atau sulit didapatkan material alam yang berkwalitas maka diproduksi Atozmix Beton Instan type V, beton kering dalam kemasan @50 kg, dimana selain menggunakan semen type V dari produsen semen yang sudah teruji kwalitasnya juga menganalisa formula campuran material secara keseluruhan agar didapat beton dengan hasil yang  optimal sesuai dengan spesifikasi proyek.

Cara Mengatasi Dak Beton yang Bocor

Dak beton di rumah biasanya digunakan sebagai teras ataupun kanopi untuk jendela. Dak beton tak hanya dapat menciptakan pemandangan yang unik, indah dan rapi tapi juga dapat memberikan perlindungan maksimal dari hujan ataupun panas.

Sayangnya akibat pembuatan yang kurang baik ataupun faktor usia, dak beton di rumah kita dapat bocor atau rembes saat musim hujan seperti sekarang. Rembesan air akan merusak cat dan meninggalkan noda di bagian bawah dak, hal ini tentunya akan merusak penampilan rumah anda. Muncullah pertanyaan,"Bagaimana cara mengatasi dak beton bocor?"
Persiapan
  • Semen dan perlengkapannya
  • Waterproof
  • Kuas
  • Sikat
  • Cat
  • Mesin pemotong keramik, ataupun alat congkel lainnya
Langkah Menambal Dak Beton yang Bocor
  1. Carilah letak retak yang menjadi biang dak bocor. Caranya dengan menandai rembesan air yang terjadi di bagian bawah dak dan perkirakan dimana letak retakan yang ada di bagian atas.
  2. Setelah ketemu sumber kebocoran,
    • Retak besar
      Biasanya retakan besar akan ditumbuhi lumut ataupun jamur. Pertama-tama bersihkan dulu dengan sikat.
    • Retak kecil
      Untuk retakan kecil sebaiknya anda membuat celah yang lebih lebar agar adonan semen nantinya lebih rekat. Buatlah lubang lebar 2 cm dari sisi retakan dengan menggunakan mesin pemotong keramik ataupun alat lainnya.
  3. Pastikan celah retakan bersih lalu basahi dengan air, dimaksudkan agar adonan semen baru bisa menyatu dengan semen di dak yang sudah kering.
  4. Masukan adonan semen ke dalam retakan, pastikan semua celah tertutupi dengan padat dan baik.
  5. Kuaskan waterproof merata di permukaan tambalan semen tadi.
  6. Berikan lapisan cat di atas waterproof agar warnanya lebih cantik.
  7. Tunggu semuanya kering dan selamat dak beton yang bocor di rumah anda sudah teratasi.
Mungkin akibat kebocoran yang terjadi sebelumnya menyebabkan timbulnya noda/ jamur di plafon dak bagian bawah. Anda perlu menyikat bagian tersebut sampai bersih lalu memberinya cat senada dengan warna sekitarnya.
a style="margin-left: auto; margin-right: auto;" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgMvrMZ-33M8tl32yGksmPTGduMGcp2ULMov6L7qnxLyxH89vp_sjBIbEwlO3HH_ZEtqLpeTW07sbvAL9pJO-nKy355d8vkXtKyy5h2PuLjgUSGDC3-hUs4IDhJj5ebrkagbVfZ8v8Iq5g/s1600/Cara+Mengatasi+Dak+Beton+yang+Bocor.JPG">Cara Mengatasi Dak Beton yang Bocor
© diasen.com
Saran jika dak anda sudah tua/ lama, alahkah baiknya anda memberikan lapisan waterproof dan cat ke seluruh bagian dak beton. Hal ini sebagai tindakan pencegahan terjadinya rembesan air di dak beton. Saat ini juga waktu paling tepat untuk anda renovasi mengubah penampilan dak beton agar lebih fresh

Syarat air yang digunakan untuk mendapatkan beton yang berkualitas

 
Kualitas air sangat mempengaruhi kekuatan beton. Kualitas air erat kaitannya dengan bahan-bahan yang terkandung dalam air tersebut. Air diusahakan agar tidak membuat rongga pada beton, tidak membuat retak pada beton dan tidak membuat korosi pada tulangan yang mengakibatkan beton menjadi rapuh.

Pada pengecoran beton pembuatan rumah sederhana atau tidak bertingkat, kebanyakan tukang mengira, semakin encer beton, semakin bagus karena permukaan yang dihasilkan semakin mulus, tanpa ada rongga, padahal,  dengan kelebihan air, mutu beton akan anjlok sangat jauh. ini disebabkan faktor air semen yang tinggi dalam beton menyebabkan banyak rongga setelah airnya mengering.


Banyak hal-hal lain yang bisa berdampak karena pemakaian air, berikut ini uraiannya :
  1. Air tidak mengandung lumpur lebih dari 2 gram/liter karena dapat mengurangi daya lekat atau bisa juga mengembang (pada saat pengecoran karena bercampur dengan air) dan menyusut (pada saat beton mengeras karena air yang terserap lumpur menjadi berkurang).
  2. Air tidak mengandung garam lebih dari 15 gram karena resiko terhadap korosi semakin besar.
  3. Air tidak mengandung khlorida lebih dari 0,5 gram/liter karena bisa menyebabkan korosi pada tulangan.
  4. Air tidak mengandung senyawa sulfat lebih dari 1 gram/liter karena dapat menurunkan mutu beton sehingga akan rapuh dan lemah.
  5. Air tidak mengandung minyak lebih dari 2 % dari berat semen karena akan mengurangi kuat tekan beton sebesar 20 %.
  6. Air tidak mengandung gula lebih dari 2 % dari berat semen karena akan mengurangi kuat tekan beton pada umur 28 hari.
  7. Air tidak mengandung bahan organik seperti rumput/lumut yang terkadang terbawa air Karena akan mengakibatkan berkurangnya daya lekat dan menimbulkan rongga pada beton.
Syarat air menurut SK SNI 03-2847-2002 adalah :
Air yang dapat digunakan dalam proses pencampuran beton adalah sebagai berikut :

  1. Air yang digunakan pada campuran beton harus bersih dan bebas dari bahan-bahan merusak yang mengandung oli, asam, alkali, garam, bahan organik, atau bahan-bahan lainnya yang merugikan terhadap beton atau tulangan.
  2. Air pencampur yang digunakan pada beton prategang atau pada beton yang didalamnya tertanam logam aluminium, termasuk air bebas yang terkandung dalam agregat, tidak boleh mengandung ion klorida dalam jumlah yang membahayakan.
  3. Air yang tidak dapat diminum tidak boleh digunakan pada beton, kecuali Pemilihan proporsi campuran beton harus didasarkan pada campuran beton yang menggunakan air dari sumber yang sama dan hasil pengujian pada umur 7 dan 28 hari pada kubus uji mortar yang dibuat dari adukan dengan air yang tidak dapat diminum harus mempunyai kekuatan sekurang-kurangnya sama dengan 90% dari kekuatan benda uji yang dibuat dengan air yang dapat diminum. Perbandingan uji kekuatan tersebut harus dilakukan pada adukan serupa, terkecuali pada air pencampur, yang dibuat dan diuji sesuai dengan “Metode uji kuat tekan untuk mortar semen hidrolis (Menggunakan spesimen kubus dengan ukuran sisi 50 mm)” (ASTM C 109 ).

Menghitung kebutuhan cor beton dengan Beton Instan



Ketika kita melakukan pekerjaan pengecoran struktur beton maka diperlukan data kebutuhan bahan bangunan yang perlu didatangkan ke lokasi,disini kita akan mencoba menguraikan secara sederhana sebuah contoh menghitung kebutuhan cor beton, karena ini hanya contoh maka hasilnya tentu saja berbeda dari pekerjaan yang sedang dilakukan karena ukuran dan bentuk strukturnya juga berbeda. jadi jadikan sebagai gambaran saja :-)
Contoh : Kita akan mengecor plat lantai dak beton atap rumah berbentuk persegi panjang ukuran 10 m x 16 m, tebal plat dibuat 12 cm, anggap saja bagian baloknya sudah dihitung atau bahkan sudah di cor jadi kita hanya perlu menghitung kebutuhan beton untuk plat lantai atap saja. rencananya kita akan membeli beton jadi dalam bentuk ready mix, jika satu truck mixer mampu mengangkut 5 m3 beton. pertanyaanya adalah berapa truck beton yang perlu dipesan?
Mentukan berapa truck mixer beton yang dibutuhkan

O.k langsung saja kita hitung soal diatas;
  • Volume plat lantai = 10 m x 16 m x 0,12 m = 19,2 m3.
  • Angka keamanan/ safety factor / wise kita buat 2,5 % x 19,2 m3 = 0,48 m3 ( ini dimaksudkan sebagai cadangan ketika terjadi kekurangan akibat kejadian tidak terduga seperti tumpah, kebocoran bekisting, salah hitung dll.)
  • Jadi total volume beton yang dibutuhkan adalah 19,68 m3 kita bulatkan menjadi 20 m3.
  • Jika 1 truck mixer mampu mengangkut 5 m3 maka total yang harus dipesan adalah 20 m3 : 5 m3 = 4 truck.
  • Jadi yang kita butuhkan adalah 4 truck mixer kapasitas 5 m3. NB: jangan heran kalau hasil akhirnya bulat karena memang sudah direncanakan demikian :-)
Menentukan berapa material adukan beton yang dibutuhkan

Jika kita membuat adukan beton sendiri maka diperlukan data berapa rincian bahan bangunan yang dibutuhkan, detail tentang tutorial ini bisa dilihat pada artikel yang berjudul cara menghitung adukan beton disini , dari data tersebut maka kita dapat menghitung kebutuhan materialnya
  • Semen berapa zak?
  • Pasir beton berapa m3?
  • Kerikil berapa m3?
Demikian contoh cara menghitung kebutuhan cor beton ini, jika ada koreksi, masukan atau tambahan bisa dituliskan dibawah, semoga bermanfaat
Dengan "BETON INSTAN"

Kemasan :
  • 50 kg per sak karung plastik.
Kebutuhan Air :
  • 4 – 5 liter setiap sak-nya
Volume Per Sak :
  • Volume per sak : 0.024m3 (meter kubik)
Kebutuhan Per Meter Kubik :
  • Untuk mendapatkan 1m3 beton dibutuhkan 43 sak @ 50kg
Density / Berat Jenis :
  • Berat jenis produk per meter kubiknya yaitu 2.350 kg/m3

Cara Pemakaian
Untuk mendapatkan beton cor tuangkan produk ini kedalam wadah atau tempat, aduk merata hingga semua bahan tercampur dengan baik (saran kami, gunakan mesin pengaduk / molen kecil agar adukan homogen tercampur merata).
Tambahkan air sesuai data teknis diatas, aduk sampai merata dan selanjutnya siap untuk dipakai. Untuk mendapatkan produk ini lihat dibawah ini
So dengan beton instan anda tidak perlu khawatir soal mutu yang pastiterjaga dan kebersihaan lokasi proyek anda juga ikut terjaga denga tidak adanya material yang tersisa atau tercecer
demikian sekelumit info dari kami semoga dapat bermanfaat

Mengenal jenis-jenis beton


Beton adalah hasil pencampuran semen portland, air, dan agregat. Kadang-kadang juga ditambah bahan tambahan yang sangat bervariasi mulai dari bahan kimia tambahan, serat, sampai bahan buangan non kimia dengan perbandingan tertentu.
Ada bermacam – macam jenis beton, yaitu :

Beton Ringan
Beton ringan adalah beton yang dibuat dengan beban mati dan kemampuan penghantaran panas yang lebih kecil dengan berat jenis kurang dari 1800 kg/m3.

Beton Massa
Beton massa adalah beton yang dituang dalam volume besar, yaitu perbandingan antara volume dan luas permukaannya besar. Biasanya beton massa dimensinya lebih dari 60 cm.

Ferrosemen
Ferrosemen adalah suatu bahan gabungan yang diperoleh dengan cara memberikan suatu tulangan berupa anyaman kawat baja sebagai pemberi kekuatan tarik dan daktilitas pada mortar semen.

Beton Serat (Fibre Concrete)
Beton Serat (Fibre Concrete) adalah bagian komposit yang terdiri dari dari beton biasa dan bahan lain yang berupa serat. Serat dalam beton ini berfungsi mencegah retak – retak sehingga menjadikan beton lebih daktail daripada beton biasa.

Beton Non Pasir (No-Fines Concrete),
Beton Non Pasir (No-Fines Concrete) adalah bentuk sederhana dari jenis beton ringan yang diperoleh dengan cara menghilangkan bagian halus agregat pada pembuatan beton. Tidak adanya agregat halus dalam campuran menghasilkan suatu sistem berupa keseragaman rongga yang terdistribusi di dalam massa beton serta berkurangnya berat jebis beton.

Beton Siklop
Beton Siklop adalah beton normal / beton biasa yang menggunakan ukuran agregat yang relatif besar. Ukuran agregat kasar dapat mencapai 20 cm, namun proporsi agregat yang lebih besar ini sebaiknya tidak lebih dari 20 % agregat seluruhnya.

Beton Hampa
Beton Hampa adalah beton yang setelah diaduk, dituang, dan dipadatkan sebagaimana beton biasa, air sisa reaksi disedot dengan cara khusus yang disebut cara vacuum. Air yang tertinggal hanya air yang dipakai untuk reaksi dengan semen sehingga beton yang diperoleh sangat kuat.

Beton Mortar
Beton Mortar adalah adukan yang terdiri dari pasir, bahan perekat, dan air. Mortar dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: mortar lumpur, mortar kapur, dan mortar semen

Tips Perawatan beton

Menjaga kelembaban beton, lekatan antara pasta semen dan agregat akan menjadi sangat bagus sehingga hal ini menjadikan beton anda berkwalitas baik, kuat dan tahan lama. Sebaliknya penguapan air paska pengecoran beton menjadikan beton jelek.
Perawatan beton dilakukan juga dengan tujuan untuk mendapatkan permukaan beton yang bagus (tidak banyak retak rambut pada permukaan beton), lebih awet dan perlindungan terhadap besi tulangan beton yang lebih baik.

Kapan perawatan beton (curing beton) dilakukan

Perawatan beton dilakukan segera setelah pekerjaan finishing cor beton anda selesai dilakukan. Perawatan beton sangat segera dibutuhkan jika keadaan cuaca setelah pengecoran panas (suhu diatas 30 derajat Celsius), kontak langsung dengan cahaya matahari, udara dalam kondisi kering (kelembaban udara rendah) dan angin bertiup cukup kencang, karena hal itu menyebabkan air meguap dari beton dengan cepatnya.

Prinsip dasar perawatan beton agar senantisa lembab adalah :
  • Menjaga Air Pada Permukaan Beton
Menguyurkan air pada permukaan beton bahkan sampai mengenangi permukaan cor beton adalah cara yang relativ mudah juga sangat efektif dalam menjaga permukaan beton anda senantiasa lembab. Hal yang perlu diperhatiakan adalah bahwa umur beton anda masih muda menjadikan beton belum cukup keras , sehingga tekanan penyemprotan air anda harus kecil karena jika besar tekanan air penyemprotan besar tentu saja akan meninggalkan bekas pada permukaan beton anda . Hal ini tentu saja menjadikan tampang beton anda menjadi jelek. Hal yang sangat penting adalah permukaan beton anda harus selalu lembab, maka setiap kali beton anda sudah nampak kering maka harus segera dibasahi atau diguyur dengan air. Perlu diketahui metode penguyuran atau pengenagan air sangat bagus untuk permukaan beton cor yang horizontal (misalnya plat lantai atau dack lantai beton), tetapi bagaimana jika beton cor kita posisinya vertikal (misalnya tiang beton  atau kolom). Jika memang keadaanya seperti itu maka metode kedualah yang paling tepat untuk dipakai
1 Curing Beton Dengan Penyempotan Air

  • Menjaga Penguapan Air Pada Permukaan Beton Sesedikit Mungkin
Menjaga agar penguapan air pada permukaan beton sesedikit mungkin, artinya senantisa menjaga kelembaban beton dengan menjaga menguapnya air dari permukaan beton. Hal ini dilakukan dengan cara menyelimuti permukaan beton dengan lembaran plastik. Fungsi lembaran plastik menjaga agar jika terjadi penguapan pada permukaan beton, maka permukaan beton tetap  lembab, karena air akan terperangkap anatara permukaan beton dan lembaran plastik.
2 Curing Beton Dengan Penyelimutan Lembaran Plastik

Nah metode ini selain sangat mudah juga bisa diterapkan dalam segala bentuk cor beton anda kecuali beton dengan bentuk yang sangat tidak beraturan
  • Dengan Coupond Perawat Beton
Secara prinsip cara pengunaanya adalah meluluri beton dengan zat khusus yang senantiasa dapat menjaga kelembaban beton. Metode ini sangat tepat digunakan untuk beton yang  

BERAPA LAMA SAYA HARUS MELAKUKAN PERAWATAN BETON

Sekurang-kurangnya anda harus menjaga beton senantiasa lebab selama 3 hari akan tetapi jika anda menghendaki hasil beton yang lebih baik, anda dapat melakukan perawatan beton selama 7 hari. Semakin lama anda menjaga beton tetap lembab akan dihasilkan beton yang lebih baik.

Perbandingan Beton instan dan Beton konvensional


Beton adalah material konstruksi yang banyak digunakan di Indonesia lantaran beberapa bahan pembentuknya mudah ditemukan dan terdapat banyak di Indonesia, cukup awet, mudah dibuat serta harganya relatif terjangkau

BETON INSTAN

1. mudah pengadaannya
2. Semua material yang diperlukan sudah dalam 1 kemasan
3. Penggunaannya cukup tambah air
4. Komposisi bahan terjaga
5. Bisa digunakan untuk beton mutu tinggi
6.Mudah menghitung kebutuhan beton yang diperlukan ( 1 m3 = 43 zak @50kg )
7.Pengawasan mudah
8. Sangat tepat digunakan untuk lokasi pengecoran yang tidak dapat dijangkau oleh Readymix Concrete
9. Mudah dalam penyimpanan
10. Tidak ada material yang terbuang
11. Lokasi proyek bersih
12. Waktu pekerjaan bangunan lebih cepat

BETON KONVENSIONAL

1. tidak semua orang paham pembuatan beton yang benar
2. Tidak bisa digunakan untuk beton mutu tinggi
3. Harus mencampur semua bahan materialnya terlebih dahulu
4. Bahan material tidak selalu tersedia dalam waktu yang bersamaan
5. Perlu pengawasan yang lebih ketat
6. Tidak bisa tepat dalam penghitungan material yang diperlukan
7. Banyak material yang terbuang
8. Memerlukan lokasi penyimpanan material yang lebih luas
9. Komposisi campuran material tidak teppat dan konsisten
10. Waktu pekerjaan bangunan lama

Demikian sekilas info mengenai beton instan dan beton konvensional semoga dapat bermanfaat

Mengenal Kuat Tekan Beton


Kuat tekan beton adalah besarnya beban per satuan luas. yang menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu, yang dihasilkan oleh mesin tekan. kuat tekan beton mulai dari BO sampai K 600 atau lebih

Mungkin Anda sering melihat Beton Ready Mix yang biasa dibawa oleh mobil beton ke proyek pembangunan, atau ke perumahan yang sedang membangun rumah 2 lantai, itu biasanya beton dengan mutu K 175, K-225, K250,Apabila Anda membangun rumah 2 lantai dengan menggunakan beton dengan mutu tersebut, yakin rumah anda akan kokoh. Sedangkan beton yang biasa kita buat dengan campuran 1 pc : 2 psr : 3 koral,  itu setara dengan mutu beton K-200 ke bawah, itu pun tergantung kualitas pasir dan koral yang digunakan.
Kalau Anda akan membangun rumah 2 lantai dan ingin menggunakan mutu beton K 175, K-225 atau K-250, tetapi rumah Anda tidak mungkin dapat dijangkau oleh kendaraan tank Ready Mix, maka solusinya Anda bisa membuat sendiri adukan beton mutu K-225 dan K-250. Untuk Tiang kolom, sloof, dan balok, sebaiknya menggunakan K-250, sedangkan untuk lantai bisa menggunakan K-175 atau K 225
mutu dan kualitas koral betonCara membuat beton dengan mutu tersebut Anda harus memilih bahan pasir beton ayak yang berkualitas tanpa kandungan tanah/lumpur, cara mengetesnya dengan menggenggam pasir, pasir yang bagus akan berbunyi kemeresek akibat gesekan pasir tetrsebut. Kemudian Anda mencelupkan pasir ke dalam ember lalu disiram air, apabila airnya berwarna coklat artinya mengandung tanah. Untuk memilih koral yang baik  dan berkualitas ukuran 2/3, cirinya yaitu pecahan batu-nya yang keras. Untuk semen sudah standard SNI, merek apapun sama saja. Kualitas bahan-bahan tersebut sangat menentukan kualitas beton yang kita buat.
Komposisi campuran untuk membuat mutu beton K-225 adalah sebagai berikut:
1 M3 Beton Mutu K-225 memerlukan bahan material, sbb:

  • 7.76 Zak Semen Portland    (@ 50 Kg)
  • 0.65 M3 Pasir Beton
  • 0.65 M3 Koral Beton 2/3
  • 215 ltr Air

Itulah selintas mengenai kualitas dan mutu beton yang barangkali Anda belum mengetahui. Semoga uraian di atas dapat menembah mengetahuan Anda tentang kualitas dan mutu beton.

Monday, 28 March 2016

Mengenal Beton Instan

Beton instan adalah bahan beton setengah kering dalam kemasan siap pakai yang terdiri dari semen,pasir silica, batu split dan bahan tambahan / aditif jika diperlukan. Untuk penggunaannya hanya tinggal menambahkan air sesuai dengan petunjuk pemakaian yang tertera dalam kemasan, so praktis bukan

TUJUAN
cocok digunakan untuk lokasi pekerjaan beton struktural yang tidak dapat dijangkau oleh Readymix Concrete yang menuntut kualitas campuran terjamin sesuai mutu yang diperlukan.

Progres Kuat Tekan :
  • 3 hari kuat tekannya 40% dari kuat tekan rencana
  • 7 hari kuat tekannya 65% dari kuat tekan rencana
  • 28 hari kuat tekannya 100% dari kuat tekan rencana
Kemasan :
  • 50 kg per sak karung plastik.
Kebutuhan Air :
  • 4 – 5 liter setiap sak-nya
Volume Per Sak :
  • Volume per sak : 0.024m3 (meter kubik)
Kebutuhan Per Meter Kubik :
  • Untuk mendapatkan 1m3 beton dibutuhkan 43 sak @ 50kg
Density / Berat Jenis :
  • Berat jenis produk per meter kubiknya yaitu 2.350 kg/m3

Cara Pemakaian
Untuk mendapatkan beton cor tuangkan produk ini kedalam wadah atau tempat, aduk merata hingga semua bahan tercampur dengan baik (saran kami, gunakan mesin pengaduk / molen kecil agar adukan homogen tercampur merata). Tambahkan air sesuai data teknis diatas, aduk sampai merata dan selanjutnya siap untuk digunakan.

Tuesday, 16 February 2016

Harga Beton Instan ATOZMIX Terbaru

PT. Albicon Reka Sarana secara terus menerus menjaga kualitas setiap produk  mulai dari proses pemilihan dan penerimaan bahan baku, proses produksi hingga menjadi produk yang siap dikirim ke proyek melalui tahapan-tahapan pemeriksaan kualitas mutu yang ketat dan sesuai dengan standar yang berlaku seperti SKSNI, ACI. ASTM.

Pengetesan bahan baku dan produk jadi dilakukan di laboratorium internal oleh teknisi yang berpengalaman dalam bidangnya maupun di laboratorium independen yang sudah teruji.

BETON INSTAN ATOZMIX
MORTAR ATOZMIX

Untuk mendownload brosur silahlan langsung ke situs kami

KANTOR PUSAT
Jalan Pagelarang No 105 Lubang Buaya
Jakarta Timur
DKJ Jakarta

Friday, 14 November 2014

Atoz Beton Praktis Siap Pakai

ATOZ BETON INSTAN adalah beton instan dalam kemasan yang akan mempermudah pekerjaan anda, all in one cukup sekali tuang langsung aduk, cukup dengan waktu singkat Takaran pasti, efisien dan ekonomis Tersedia Mutu BO, K175, K225, K250, K300, K350, K400, K500, K600, dll
Hub : 087884992868 / 02199870196
www.atozmix.co.id

Tuesday, 27 August 2013

Cara Pembuatan Sample Beton


book1_21869_image002
Ada dua pengujian yang utama yang dilakuan terhadap beton, yaitu :
  1. SLUMP Test
    Slump Test bertujuan untuk menunjukkan Workability atau istilah bakunya kelecakan (seberapa lecak/encer/muddy) suatu adukan beton.
    Lihat Bagian 2
  2. COMPRESSION Test atau Tes Uji Tekan
    Tes Uji Tekan ini bertujuan untuk mengetahui berapa kekuatan yang bisa dicapai beton tersebut. Test Uji Tekan ini tentu saja dilakukan pada saat beton sudah mengeras.
Test tersebut harus selalu dilakukan dengan hati-hati. Test yang kurang memperhatikan prosedur yang baik dan benar dapat memberikan hasil yang tidak tepat.

SAMPLINGLangkah pertama adalah mengambil sampel atau contoh dari batch beton, misalnya dari truk beton atau truk ready-mix. Pengambilan sampel ini harus sesegera mungkin dilakukan begitu truk sudah sampai di lokasi proyek. Jadi, sampel diambil di lokasi, bukan di Batching Plant, yaitu tempat dimana truk ready mix mengambil dan mencampur bahan baku beton.
Sampel dapat diambil dalam dua cara:
  1. Untuk persetujuan boleh dipakai atau tidak, sampel diambil setelah 0.2 meter kubik beton sudah dituang (dicor) terlebih dahulu. Jadi, beton dituang dulu sebanyak 0.2 m kubik, kemudian diambil sampel. Jika oke, beton tersebut boleh dipakai. Jika tidak, tentu saja dikembalikan. :D
  2. Untuk pengecekan rutin: sampel diambil dari tiap tiga bagian muatan beton dalam truk.
SLUMP TEST
Tujuannya adalah memastikan bahwa campuran beton tersebut tidak terlalu encer dan tidak terlalu keras. Slump yang diukur harus berada dalam range atau dalam batas toleransi dari yang ditargetkan.
Peralatan
  • Slump cone standar (diamter atas 100 mm, diameter bawah 200 mm, dan tinggi 300 mm)
  • Sekup kecil
  • Batang besi silinder (panjang 600 mm, diameter 16 mm)
  • Penggaris/mistar/ruler
  • Papan slump (ukuran 500x500 mm)
perlengkapan
Prosedur
  • Bersihkan cone. Basahi permukaannya dengan air, dan tempatkan di papan slump. Papan slump harus bersih, stabil (tidak mudah bergeser),tidak berdebu, dan tidak miring.
  • Ambil sampel beton
  • step a1
    Berdiri pada pijakan (kuping) yang ada pada cone. Isi sepertiga bagian dari cone dengan sampel. Padatkan dengan cara rodding, yaitu menusuk-nusuk beton sebanyak 25 kali. Lakukan dari bagian terluar ke bagian tengah.
  • step a2
    Isi lagi hingga mencapai 2/3 bagian cone. Lakukan rodding 25 kali, tapi hanya sampai ke bagian atas lapisan pertama. Bukan ke dasar cone.
  • step a3
    Isi hingga penuh, lakukan lagi rodding 25 kali hingga ke bagian atas lapisan kedua.
  • step a4
    Ratakan bagian atas beton yang "meluap" dengan menggunakan batang besi. Bersikan papan slump di sekitar cone. Tekan pegangan cone ke bawah, dan lepaskan pijakan.
  • step a5
    Angkat pelan-pelan cone tersebut. Jangan sampai sampel bergerak/bergeser.
  • step a6
    Balikkan cone, tempatkan di samping sampel, dan letakkan batang besi di atas cone yang terbalik tersebut.
  • step a7
    Ukur slump beberapa titik, dan catat rata-ratanya.
  • step a8
    Jika sampelnya gagal atau berada di luar toleransi, maka harus diambil sampel lain, kemudian dilakukan slump test lagi. Jika masih gagal juga, maka beton tersebut boleh ditolak.
UJI KUAT TEKAN
Uji kuat tekan bertujuan untuk mengetahui kuat tekan dari beton yang sudah mengeras. Test ini dilakukan di laboratorium, dan tentu saja bukan di lokasi proyek (off-site). Yang bisa  dilakukan di lokasi (site) hanyalah membuat atau mencetak beton silinder untuk diuji. Kan, sampelnya ada di site. Tidak boleh membawa sampel ke laboratorium, kemudian masukkan ke cetakan silinder. Cetakan silinder harus disediakan di lokasi proyek.
Kekuatan beton dapat diukur dalam satuan MPa atau satuan lain misalnya kg/cm2. Kuat tekan ini menunjukkan mutu beton yang diukur pada umur beton 28 hari.
Peralatan Pembuatan Sampel
  • Tabung/silinder cetakan (diameter 100mm x 200mm H, atau diameter 150 mm x 300 mm H)
  • Sekup kecil.
  • Batang besi silinder (diameter 16 mm, panjang 600 mm)
  • Pelat baja sebagai dudukan
book1_21869_image024
Prosedur Pembuatan Sampel Silinder
  • Bersihkan cetakan silinder dan lumuri permukaan dalamnya dengan form oil, agar adukan beton tidak menempel di permukaan metal dari cetakan tersebut.
  • Ambil sampel adukan beton.
  • step b1
    Isi 1/2 dari isi cetakan dengan sampel dan lakukan pemadatan dengan cara rodding sebanyak 25 kali. Pemadatan juga dapat dilakukan di atas meja getar.
  • step b2
    Isi lagi cetakan silinder hingga sampel beton sedikit meluap. Lakukan rodding 25 kali sampai ke atas lapisan pertama.
  • step b3
    Ratakan beton yang meluap, dan bersihkan tumpahan-tumpahan beton yang menempel di sekitar cetakan.
  • step b4
    Beri label. Letakkan di tempat yang teduh dan kering dan biarkan beton setting sekurang-kurangnya selama 24 jam.
  • step b5
    Buka cetakan dan bawa beton silinder ke laboratorium untuk dilakukan uji kuat tekan.
Source :  http://duniatekniksipil.web.id/1009/dasar-dasar-beton-3-sampel-beton-untuk-pengujian/#more-1009

Langkah Perawatan Pada Beton

A.                 Proses Curing
Proses curing (perawatan) pada beton memainkan peran penting pada pengembangan kekuatan dan daya tahan beton, proses curing dilaksanakan segera setelah proses pencetakan selesai. Proses curing ini meliputi  pemeliharaan kelembaban dan kondisi suhu, baik dalam beton maupun di permukaan beton dalam periode waktu tertentu . Proses curing  pada beton bertujuan  memberikan kelembaban yang cukup pada proses  hidrasi lanjutan dan pengembangan kekuatan, stabilitas volume, ketahanan terhadap pembekuan dan pencairan serta abrasi. Lamanya proses curing tergantung pada faktor-faktor sebagai berikut :
  1. Jenis semen yang digunakan
  2. Proporsi dari campuran
  3. Ukuran dan bentuk daripada beton
  4. Kondisi cuaca disekitarnya
  5. Kondisi cuaca setelahnya
Beton di tanah (misalnya trotoar,  tempat parkir, jalanan, lantai, pelapis saluran) dan beton struktur (misalnya deck jembatan, dermaga, kolom, balok, lempengan) membutuhkan waktu curing minimal  tujuh hari dengan suhu sekitar 5°C  diatas suhu sekitarnya. Institut Beton Amerika (American Concrete Institute-ACI) merekomendasikan jangka waktu minimum curing, proses curing dilakukan minimum hingga mencapai kekuatan 70 % dari kekuatan yang direncanakan. 70% kekuatan dapat dicapai dengan cepat apabila curing dilakukan pada temperatur yang tinggi dan atau dengan penggunaan bahan kimia tambahan yang digunakan untuk mempercepat perkembangan kuat tekan.
Komite Institut Beton Amerika merekomendasikan waktu minimum curing sbb :
  1. ASTM C 150 semen tipe I,  waktu minimum curing 7 hari
  2. ASTM C 150 semen tipe II, waktu minimum curing 10 hari
  3. ASTM C 150 semen tipe III, waktu minimum curing 3 hari
  4. ASTM C 150 semen tipe IV atau V minimum curing 14 hari
  5. ASTM C 595, C 845, C 1157 waktu curing bervariasi
Berikut adalah grafik pengaruh waktu curing terhadap perkembangan kuat tekan dan grafik pengaruh temperatur curing terhadap perkembangan kuat tekan
Temperatur curing yang tinggi dapat membantu perkembangan kuatan tekan awal beton  tetapi dapat menurunkan kekuatan pada umur 28 hari.
B.                  Akibat Beton Tidak Terawat
Penguapan mengakibatkan kehilangan air, sehingga proses hidrasi terhenti, dengan konsekuensi :
  • Berkurangnya peningkatan kekuatan.
  • Penyusutan kering yg terlalu awal dan cepat, mengakibatkan timbulnya tegangan tarik  yg menyebabkan beton retak.
C.                  Pengaruh Curing terhadap Kekuatan Beton 
Dapat dinyatakan bahwa perkembangan yang baik dari kekuatan beton tidak hanya dipengaruhi keseluruhan semen terhidrasi, dan ini terbukti dalam praktik di lapangan. Kualitas beton juga tergantung kepada gel/space ratio dari pasta semen. Jika sekiranya ruang yang terisi air dalam beton segar lebih besar dari volume yang dapat diisi oleh produksi dari hidrasi, hidrasi yang lebih banyak akan menghasilkan kekuatan yang lebih tinggi dan permeabilitas  yang lebih rendah (Neville, 1982).
Oleh sebab itu kehilangan air dari beton harus diproteksi, dan selanjutnya kehilangan air secara internal oleh pengeringan sendiri harus digantikan oleh air dari luar. Yaitu pemasukan air ke dalam beton harus difasilitasi sebaik mungkin, sehingga  proses hidrasi yang terjadi pada pengikatan dan pengerasan beton sangat terbantu oleh pengadaan airnya. Meskipun pada keadaan normal, air tersedia dalam jumlah yang memadai untuk hidrasi penuh selama pencampuran, perlu adanya jaminan bahwa masih ada air yang tertahan atau jenuh untuk memungkinkan kelanjutan proses hidrasi itu sendiri. Penguapan dapat menyebabkan suatu kehilangan air yang cukup berarti sehingga mengakibatkan terhentinya proses hidrasi, dengan konsekuensi berkurangnya peningkatan kekuatan (Neville, 1982 dan Soroka, 1979).
Dapat ditambahkan juga, bahwa penguapan dapat menyebabkan penyusutan kering yang terlalu awal dan cepat, sehingga berakibat timbulnya tegangan tarik yang mungkin menyebabkan retak, kecuali bila beton telah mencapai kekuatan yang cukup untuk menahan tegangan ini. Oleh karena itu direncanakan suatu cara perawatan untuk mempertahankan beton supaya terus menerus berada dalam keadaan basah selama periode beberapa hari atau bahkan beberapa minggu. Hal ini termasuk pencegahan penguapan dengan pengadaan beberapa selimut pelindung yang sesuai maupun dengan membasahi permukaannya secara berulang-ulang.
Sehari setelah pengecoran merupakan saat yang terpenting untuk periode sesudahnya. Oleh sebab itu diperlukan perawatan dengan air sehingga untuk jangka panjang, kualitas beton, baik kekuatan maupun kekedapan airnya, dapat lebih baik. Perawatan dengan cara membasahi menghasilkan beton yang terbaik. Semakin erat pendekatan kondisi perawatan, semakin kuat beton yang dihasilkan. Hal ini diperlihatkan pada Gambar 3 (Murdock dan Brook, 1999).
Dalam menafsirkan hasil pengujian laboratorium, harus diperhitungkan bahwa bahan yang diuji umumnya kecil. Oleh karenanya sifat-sifat bahan ini sangat dipengaruhi oleh perubahan dari lapisan permukaannya. Karena umumnya lapisan permukaan mudah terpengaruh oleh kondisi perawatan. Hal ini dibuktikan oleh kerusakan tampang melintang yang tebal jauh lebih kecil daripada yang ditunjukkan oleh contoh bahan uji yang lebih kecil.
Penggenangan atau penyiraman secara terus menerus tidak selalu merupakan suatu cara yang praktis, dan akan lebih baik bila disokong dengan penerapan cara-cara lain. Proteksi terhadap penguapan air segera setelah pengecoran yaitu menyelimuti permukaan beton dengan lembaran polythene atau kertas bangunan merupakan cara yang paling efektif pada langkah-langkah berikutnya. Tetapi, karena kurang baiknya daya insulasi bahan-bahan ini, mungkin diperlukan tambahan perlindungan untuk mengurangi pengaruh panas sinar matahari.
Secara alternatif, hessian (sejenis karung goni) yang basah dapat ditutupkan langsung pada permukaan, segera setelah beton cukup keras agar hessian tidak menyebabkan kerusakan atau melekat pada permukaan beton. Pasir basah, pada lapisan setebal 50 mm juga dapat digunakan untuk merawat permukaan horizontal yang luas. Baik hessian basah ataupun pasir basah jarang dikerjakan dengan baik, penyiraman atau pembasahan beton pada interval waktu tertentu siang dan malam hari sering terlupakan. Menggunakan pasir basah mempunyai kelemahan karena akan menambah biaya sehubungan dibutuhkannya tenaga kerja tambahan untuk menempatkan dan mengambil kembali pasir itu (Lubis, 1986 dan 1995).
Permukaan lantai akan mengering lebih cepat sehubungan dengan ketebalannya yang lebih tipis. Oleh karena itu harus diadakan sarana yang memadai untuk mencegah kekeringan  dengan menyelimuti dengan kertas atau lembaran polythene yang kedap air. Lapisan tipis untuk perawatan beton, yang harus diterapkan sementara beton masih basah umumnya diterima sebagai suatu sarana yang memuaskan untuk perawatan beton. Meskipun bukan yang paling efisien, perawatan yang paling praktis dan ekonomis bentuknya ialah penggunaan senyawa kimia untuk perawatan beton dengan penyiraman terutama pada permukaan horizontal yang luas. 
D.                  Sistem Perawatan Beton
Cara – Cara Perawatan Beton yang Umum Digunakan
  • Lapisan pasir yang dibasahi dengan tebal tidak kurang dari 5 cm ditaruh diatas permukaan beton yang sedang kita rawat.
  • Permukaan beton ditutup dengan karung yang dibasahi terus menerus.
  • Dengan mempergunakan lapisan curing compound.
  • Digenangi air diatas pelat beton, dengan terlebih dahulu membuat tonjolan tanah liat sekeliling daerah yang akan digenangi.
  • Ditutup dengan membrane kedap air seperti politherene atau kertas berlapis ter
  • Perawatan dengan uap biasanya untuk beton pracetak.
Perawatan Beton dengan Air
  • Menggunakan semprotan terus menerus (untuk menahan erosi semprotan air, gunakan karung goni lembab dibawah semprotan air),
  • Air yg mengalir atau kolam
  • Penyelimutan dengan pasir, goni atau bahan penyerap lainnya yg lembab secara terus menerus.
Perawatan Beton dengan Pembasahan
  • Segera setelah pengecoran, beton harus dilindungi dari pengeringan dini, temperatur yg terlalu panas, dan gangguan mekanis.
  • Perawatan harus segera dimulai setelah beton mulai mengeras (sebelum terjadi retak susut basah), diselimuti dengan bahan yg dapat menyerap air (dalam keadaan basah) paling sedikit selama 7 hari.
  • Untuk yg mengandung fly Ash minimal 10 hari
  • Semua bahan perawatan/lembaran bahan penyerap air harus menempel pada permukaan beton yang dirawat.
  • Bilamana acuan kayu tidak dibongkar, maka acuan harus dalam kondisi basah sampai acuan dibongkar, untuk mencegah terbukanya sambungan-sambungan dan pengeringan beton.
  • Permukaan beton yg langsung digunakan sebagai lapis aus harus dirawat setelah permukaannya mulai mengeras (sebelum terjadi retak susut basah) dg ditutupi oleh lapisan pasir lembab setebal 50 mm paling sedikit 21 hari.
  • Beton semen yg mempunyai sifat kekuatan awal yg tinggi, harus dibasahi sampai kuat tekannya mencapai 70% dari kekuatan rancangan beton umur 28 hari.
Perawatan Beton dengan Uap
  • Beton yg dirawat dg uap untuk mendapatkan kekuatan awal yg tinggi, tidak diperkenankan menggunakan bahan tambahan kecuali atas persetujuan direksi pekerjaan
  • Perawatan dg uap harus dikerjakan secara menerus sampai waktu dimana beton telah mencapai 70% dari kekuatan rancangan beton berumur 28 hari.
  • Tekanan uap pada ruang uap selama perawatan beton tidak boleh melebihi tekanan atmosphir
  • Temperatur pada ruang uap selama perawatan beton tidak boleh melebihi 38ºC selama beton dalam proses pengikatan awal (minimal 2 jam setelah pengecoran selesai), kemudian temperatur dinaikan berangsur-angsur sampai mencapai 65ºC dengan kenaikan temperatur maksimum 14ºC perjam secara bertahap.
  • Perbedaan temperatur pada dua tempat didalam ruangan uap tidak boleh melebihi 5,5ºC
  • Penurunan temperatur selama pendinginan secara bertahap dan tidak boleh lebih dari 11ºC per jam
  • Perbedaan temperatur beton pada saat dikeluarkan dari ruang penguapan tidak boleh lebih dari 11ºC dibanding udara luar
  • Selama perawatan dg uap, ruangan harus selalu jenuh dg uap air.
  • Semua bagian struktural yg mendapat perawatan dg uap harus dibasahi selama 4 hari sesudah selesai perawatan dg uap tersebut.
  • Pipa uap harus diatur atau beton harus dilindungi agar tidak terkena langsung semburan uap, yg akan menyebabkan perbedaan temperatur pada bagian-bagian beton.
Perawatan Beton dengan Lembaran Kedap Air
  • Lembaran plastik tipis atau kertas kedap air
  • Menahan penguapan air pencampur beton
  • Melindungi beton dari kerusakan selama pelaksanaan
  • Hindari plastik berwarna gelap selama cuaca panas, kecuali untuk bagian dalam
  • Beton harus basah pada saat lembaran kedap air dipasang dan secara berkala dibasahi.
Perawatan beton yang dipercepat (accelerated curing):
Dengan kondisi  curing normal, beton mengeras secara perlahan.  Curing harus dipertahankan minimal 14 hari untuk mendapatkan kekuatan akhir yang mendekati kekuatan beton yang dirawat 28 hari. Dengan mengerasnya pasta beton, akan terbentuk penampang beton sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Lamanya pencapaian kekuatan beton yang direncanakan supaya dapat memikul beban menyebabkan pembongkaran bekisting dapat dilaksanakan setelah umur beton mencapai empat minggu (28 hari).
Pencapaian kekuatan beton dalam waktu yang lebih singkat dapat dilakukan dengan menambah bahan tambahan untuk mempercepat pengerasan atau dengan menaikkan temperatur saat  curing. Mempersingkat waktu  curing untuk mendapatkan kekuatan umur normal beton 28 hari mempunyai beberapa keuntungan:
-  Pembangunan dapat dipercepat.
-  Penggunaan cetakan atau bekisting dapat digunakan secara berulang-ulang dengan frekuensi yang tinggi, sehingga dapat menghemat biaya bekisting.
-  Dapat mengurangi gudang penyimpanan beton yang telah mengeras, terutama pada produksi beton pracetak.
-  Mempercepat produksi beton dan mempercepat pengantaran ke lapangan.
                Selain keuntungan di atas, cara  curing ini memerlukan biaya yang cukup besar, sehingga perlu dipertimbangan dari segi ekonomisnya. Metode mempercepat perawatan beton dapat dilakukan dengan perawatan dengan uap panas. Ada 2 jenis perawatan dengan uap panas:
a.       Perawatan dengan uap panas tekanan rendah.
Pemeliharaan dengan cara ini adalah untuk mempercepat waktu pemeliharaan yang dapat dilakukan pada tekanan atmosfir dan temperatur di bawah 100°C dan dimaksudkan untuk menghasilkan siklus pekerjaan yang pendek pada industri komponen beton (beton prefab/pracetak).
b.      Perawatan dengan uap panas tekanan tinggi.
Metode ini sangat berbeda dengan metode pemeliharaan dengan uap bertekanan rendah dan bertekanan atmosfir. Metode ini digunakan bila diperlukan pekerjaan beton yang memerlukan persyaratan berikut:
Ø Diperlukan kekuatan awal tinggi dan kekuatan 28 hari dapat dicapai dalam waktu 24 jam.
Ø Diperlukan keawetan yang tinggi dengan ketahanan terhadap serangan sulfat atau bahan kimia lainnya, juga terhadap pengaruh pembekuan (cold storage) atau temperatur yang tinggi.
Ø Diperlukan beton dengan susut dan rangkak rendah.
Kedua jenis perawatan tersebut memerlukan biaya dan waktu perawatan yang tidak sama. Waktu perawatan dengan tekanan tinggi lebih cepat dari waktu perawatan dengan tekanan rendah.
Senyawa kimia untuk perawatan beton:
Senyawa kimia untuk perawatan dengan membentuk lapisan tipis adalah suatu cairan yang disemprotkan pada permukaan beton untuk menghambat penguapan air dari beton. Sebuah jenis penyemprot kebun yang dapat dipegang dengan tangan sesuai untuk pekerjaan ini. Hampir semua bahan-bahan kimia untuk perawatan beton yang tersedia di pasaran dan terbukti memuaskan pemakaiannya terdiri dari larutan sejenis damar. Setelah digunakan, larutan itu menguap dan meninggalkan permukaan beton.
Lapisan resin (sejenis damar) tersebut tinggal dengan sempurna sekitar empat minggu. Selanjutnya lapisan ini menjadi getas dan mulai mengelupas akibat pengaruh sinar matahari dan cuaca. Pengujian di laboratorium dan pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa cara ini telah memberikan perawatan pada beton yang setara dengan membasahinya secara terus menerus selama 14 hari. Penggunaan  curing compound biasanya dilakukan untuk permukaan beton yang vertikal dan terkena sinar matahari seperti kolom, balok dan dinding beton.
Pemeliharaan dengan sistem elektris:
Pemeliharaan dengan uap bila digunakan untuk komponen yang besar di lapangan tidak praktis untuk diterapkan. Untuk tujuan ini, sejumlah cara dengan sistem elektris telah dikembangkan oleh berbagai perusahaan. Namun metode ini kurang banyak digunakan di lapangan pekerjaan. Metode ini menggunakan resistor yang berfungsi menyalurkan arus listrik. Yang berfungsi sebagai resistor itu adalah  campuran beton itu sendiri, tulangan atau benda-benda yang terdapat di dalam penampang beton.
Di dalam pelaksanaannya ditemui kesukaran  yang membuatnya hampir tidak mungkin untuk menyalurkan arus listrik pada keseluruhan bahan di lapangan. Hal ini disebabkan terbatasnya panjang penulangan dan besarnya penampang yang harus dialiri, dan hal yang sama juga terlihat bila menggunakan batang tulangan prategang sebagai resistor. Dari hasil pengamatan, kabel prategang lebih sesuai bila digunakan sebagai resistor. Oleh karena itu pemeliharaan elektrik memberikan hasil yang memuaskan bila menggunakan berkas kabel prategang (Neville, 1982).
 Kesimpulan Pekerjaan Perawatan (Curing)
Banyak penelitian yang dilakukan dalam rangka memperoleh sistem yang terbaik untuk pekerjaan  curing dari beton, antara lain: variasi kondisi penyimpanan sampel, apakah basah terus menerus, kering terus menerus, menggunakan  curing  compound/sealed  ataupun variasi awal basah kemudian terus menerus kering dan awal kering kemudian terus menerus basah, dan dalam variasi waktu maupun variasi campuran beton, memakai bahan pengisi/admixture atau beton normal saja (Lubis, 1986 dan 1995).