Friday, 1 April 2016

Perbandingan Beton konvensionan, readymix, minimix dan Beton instan


Pada umumnya pada saat kita berencana membangun rumah 2 lantai atau ingin menambah bagian bangunan di dalam rumah yang memerlukan beton, kita akan menggunakan adukan beton  konvesional atau redymix concrete atau minimix

 Adukan beton konvesional 
  • Perlu membeli semen, batu pecah, pasir secara terpisah
  • Kwalitas dari masing-masing material tidak bisa dijamin sepenuhnya
  • Kwalitas beton sangat tergantung kinerja tukang
  • Jumlah tenaga kerja disesuaikan dengan proses pembutan beton mulai dari pencampuran material
  • Memerlukan tempat yang luas untuk menumpuk masing- masing material
  •  Proses muat material dari tempat penumpukan ke molen memerlukan waktu tersendiri
  • Ketepatan dalam komposisi pencampuran sepenuhnya ditentukan oleh tukang
  • Lokasi kerja tidak bersih
  • Banyak material yang terbuang
Beton readymix concrete
  • Kwalitas beton dijamin oleh pemasok
  •  Volume beton minimal tidak kurang dari 4 m3
  • Akses masuk menuju proyek harus bisa dilalui dengan aman oleh truck mixer
  • Jarak dari posisi truck mixer ke bagian bangunan yang dicor harus dekat atau harus menggunakan concrete pump jika jauh 
Beton readymix concrete ukuran kecil /Minimix
  • Kwalitas beton dijamin oleh pemasok
  • Volume beton minimal tidak kurang dari 2.5 m3
  • Akses masuk menuju proyek harus bisa dilalui dengan aman oleh truck mixer Minimix
  • Jarak dari posisi truck mixer ke bagian bangunan yang dicor harus dekat atau harus menggunakan concrete pump jika jauh 
Dari beberapa kendala jika kita menggunakan ke tiga hal tersebut diatas, maka sangat tepat jika menggunakan Beton Instan jika persyaratan yang diperlukan sebagai berikut :
  • Mutu beton terjamin
  • Volume beton yang dibutuhkan sedikit
  • Lokasi bangunan sempit
  • Akses ke lokasi pengecoran kecil atau berliku
  • Mudah menghitung kebutuhan beton yang diperlukan ( 1 m 3 = 43 zak )
  • Mudah dalam pemesanan ( sudah tercampur semua material dengan komposisi yang tepat dan konsisten )
  • Bisa memberikan saran teknis jika diminta

Related Posts:

  • Langkah langkah Slump test Test Slump dilakukan untuk mengetahui mutu beton yang digunakan apakah sesuai dengan perencanaan. Slump Test dilakukan pada saat sebelum pengecoran berlangsung. Hasil dari slump test akan diambil sampelnya untuk diuj… Read More
  • Tips mengecor di dalam air Apakah Anda ingin tahu cara mengecor di dalam air yang benar? Salah satu langkah terpenting yang harus dikerjakan untuk membuat pondasi yaitu pengecoran. Pada dasarnya, mengecor dilakukan dengan menuangkan adukan beton ke bi… Read More
  • Sekilas Tentang Mutu Beton Mutu Beton menyatakan kekuatan tekan luas bidang permukaan. Mutu Beton fc' Beton dengan mufu fc' 25 menyatakan kekuatan tekan minimum adalah 25 MPa pada umur beton 28 hari, dengan menggunakan silinder beton diameter 1… Read More
  • Cara Pembuatan Sample Beton Ada dua pengujian yang utama yang dilakuan terhadap beton, yaitu : SLUMP TestSlump Test bertujuan untuk menunjukkan Workability atau istilah bakunya kelecakan (seberapa lecak/encer/muddy) suatu adukan beton.Lihat… Read More
  • Mengenal jenis-jenis beton Beton adalah hasil pencampuran semen portland, air, dan agregat. Kadang-kadang juga ditambah bahan tambahan yang sangat bervariasi mulai dari bahan kimia tambahan, serat, sampai bahan buangan non kimia dengan perband… Read More

1 komentar: